Friday, July 27, 2012

Cara Membangkitkan Kembali Gairah Seks Setelah Alami Stres


Jakarta, Ketika seseorang dihadapkan pada kondisi yang sulit, dirinya cenderung stres dan tidak ada keinginan untuk berhubungan seks bersama pasangan. Atasi hal tersebut dengan cara yang tepat agar keharmonisan rumah tangga tetap terjaga.

Seperti dilansir womansday, Jumat (27/7/2012) berikut adalah 8 kondisi stres yang dapat menyebabkan seseorang kehilangan gairah seksualnya dan cara mengatasinya, antara lain:

1. Melahirkan

Setelah Anda melahirkan, aliran adarah Anda dibanjiri hormon oksitosin atau hormon cinta yang menyebabkan Anda fokus pada ikatan ibu dan bayi, bukan ikatan antara suami istri yang membuat Anda melewatkan hubungan seks.

Selain perubahan fisik yang terjadi setelah melahirkan, wanita juga mengalami perubahan emosional. Bagi kebanyakan wanita yang baru saja menjadi ibu, memeluk dan menyentuh bayi lebih penting dari foreplay.

Seorang wanita pasca melahirkan mungkin akan siap untuk seks jika suami menghargai ikatan fisik maupun emosi antara ibu dan bayi. Oleh karena itu, jadilah suami yang memperhatikan dan mendukung aktivitas istri bersama buah hati Anda.

2. Penyakit

Kebanyakan orang merasa stres berat jika dirinya didiagnosa menderita penyakit yang mengubah hidupnya. Sehingga Anda perlu membatasi diri dari aktivitas tertentu selama masa pemulihan dari penyakit.

Setelah Anda menyelesaikan pengobatan, secara fisik mungkin Anda belum siap untuk melakukan hubungan seks. Anda perlu berkonsultasi dengan dokter seberapa lama lagi pengobatan dan apakah pengobatan tersebut memiliki efek samping tertentu untuk mempersiapkan seks ketika Anda telah siap.

Anda juga dapat menghabiskan waktu pemulihan kesehatan dengan berkomunikasi dengan pasangan Anda sehingga hubungan emosional antar suami istri tetap kuat. Anda berdua juga perlu menyadari bahwa kondisi penyakit yang anda derita tidak bisa disalahkan atas kurangnya aktivitas seksual suami istri.

Hubungan emosional yang terus dibina dapat membuat Anda tidak merasa canggung untuk memulai hubungan seks lagi setelah sembuh dari sakit.

3. Obat

Sama seperti penyakit, obat yang digunakan untuk mengobati penyakit yang serius juga dapat meredam keinginan untuk berhubungan seks. Obat untuk penyakit diabetes, depresi, kondisi penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan penyakit lainnya dapat membuat seseorang tidak siap untuk seks.

Jika setelah mengonsumsi obat-obatan tersebut, Anda merasa mengalami penurunan gairah seksual, konsultasikan penggunaan obat tersebut ke dokter. Dokter mungkin dapat menyesuaikan dosis atau mengalihkan Anda ke obat lain yang sama efektifnya mengatasi penyakit tetapi tidak memiliki efek yang sama terhadap gairah seksual.

Sebagai contoh, pil KB yang mengandung kurang dari 50 mg hethinyl hormon estradiol masih mampu untuk mencegah kehamilan, tetapi kecil kemungkinannya untuk menurunkan libido penggunanya dibanding kontrasepsi oral lainnya.

Jika dokter Anda tidak dapat mengubah obat-obatan, tingkatkan rutinitas Anda dengan mencari cara baru untuk mengeksplorasi dan menikmati seks bersama-sama. Tambahkan vibrator, pelumas, seks toys dan bahkan terapi seks jika diperlukan.

4. Menopause

Hormon estrogen mencapai level terendah saat menopause, yang terjadi rata-rata pada usia 51 tahun. Kadar hormon tiroid juga menurun, sehingga Anda hanya memiliki sedikit energi untuk bercinta, selain itu aliran darah ke vagina berkurang dan menghambat pelumasan.

Tetapi menopause tidak berarti akhir dari kehidupan seks. Anda hanya perlu memberikan tubuh Anda waktu tambahan untuk merasa terangsang. Anda juga harus mempertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui apakah upaya untuk menangani gejala menopause seperti keringat malam dan kelelahan membuat Anda semakin tidak bergairah.

5. Terlalu Banyak Bekerja

Sebuah studi dari University of Wisconsin menemukan bahwa ketidakpuasan seksual bukan dipengaruhi berapa jam Anda bekerja, tapi berapa banyak Anda menikmati pekerjaan Anda. Tetapi jam kerj yang panjang hingga 12 sampai 16 jam sehari dapat membuat Anda kelelahan dan memutuskan untuk langsung tidur sesampainya di rumah.

Jangan menunda-nunda pekerjaan yang dapat Anda selesaikan sesegera mungkin di kantor. Setelah pulang, habiskan waktu bersantai, setidaknya 20 menit dengan menikmati waktu untuk bersantai dan mengobrol dengan pasangan Anda. Waktu istirahat ini akan membuat kelelahan Anda berkurang dan siap untuk seks.

6. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)

Ketika seseorang mengalami PHK dari pekerjaannya, dirinya akan mendapatkan pukulan berat dan stres yang membuatnya melupakan seks sejenak hingga dirinya tenang dan menemukan pekerjaan baru.

Untuk membangun kembali hubungan seks setelah masalah pemecatan tersebut, Anda perlu mengeksplorasi diri terlebih dahulu untuk meningkatkan rasa percaya diri yang hilang karena PHK. Sebuah studi menunjukkan bahwa jika Anda meningkatkan rasa percaya diri dan rasa keberhasilan, hal ini dapat meningkatkan gairah seks Anda.

7. Perselingkuhan

Anda mungkin akan terlalu sakit hati dan marah setelah pasangan Anda mengakui perselingkuhan bahkan pernah berhubungan seks dengan orang lain. Hal ini membuat Anda membatasi diri dari hubungan seks dengan pasangan.

Jika Anda tetap bertahan untuk membina kembali hubungan Anda, Anda perlu berkonsultasi dengan psikolog untuk membantu Anda membangun kembali kepercayaan dan hubungan suami istri dengan cara yang sehat.

8. Kematian Pasangan

Seseorang yang terlalu berduka atas kematian pasangannya, mungkin membutuhkan waktu yang cukup alam untuk siap mengenal orang lain, menikah dan membina hubungan seks. Ceritakan kondisi Anda kepada pasangan yang baru agar pasangan mengerti dan menghormati trauma yang Anda rasakan.

Bangkitkan keinginan seksual dengan melakukan aktivitas romantis bersama pasangan seperti hiking dan piknik bersama. Hal ini dapat membantu Anda membawa kembali kegembiraan dan meningkatkan aliran energi seksual. Sebuah studi menunjukkan bahwa keintiman fisik dapat membantu meringankan depresi dan rasa sakit emosional.

(ir/ir)


Via: Cara Membangkitkan Kembali Gairah Seks Setelah Alami Stres

No comments:

Post a Comment