Saturday, August 4, 2012

Pria Jadi Makin Ramah dan Kooperatif Saat Menghadapi Stres


Jakarta, Ketika menghadapi situasi yang penuh tekanan, respon primitif manusia biasanya adalah melawan atau melarikan diri. Namun para pria memiliki strategi yang cerdas. Para pria cenderung bersikap lebih ramah dan mudah bekerjasama ketika menghadapi situasi yang penuh tekanan atau stres.

Temuan ini agaknya akan menghilangkan prasangka yang telah ada selama ini bahwa perempuan cenderung protektif dan lebih mudah berteman ketika stres, sedangkan pria sebaliknya. Pria selama ini dianggap makin agresif jika menghadapi situasi yang memicu stres.

"Tampaknya pria mengekspresikan perilaku pendekatan sosial juga sebagai akibat langsung dari stres," kata peneliti, Bernadette von Dawans dari University of Freiburg seperti dilansir Medical Daily, Jumat (3/8/2012).

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Psychological Science ini melibatkan 67 orang mahasiswa laki-laki dari University of Zurich. Peneliti menguji respon peserta terhadap stres dengan meminta separuh dari peserta berbicara di depan umum dan menyelesaikan tes matematika yang sulit. Setengah sisanya lagi melakukan hal yang serupa namun dengan cara yang lebih santai.

Setelah menyelesaikan tugas dalam kelompoknya masing-masing, para peserta diminta mengikuti permainan menggunakan uang sungguhan yang dipertaruhkan dengan kelompok relawan. Permainan dirancang untuk mengukur seberapa banyak seseorang bersedia mempercayai rekannya, apakah ia akan berusaha meraih kepercayaannya atau tidak dan apakah peserta akan membagi atau menimbun uangnya.

Para peserta juga diminta mengikuti permainan judi sederhana menggunakan dadu untuk menunjukkan seberapa agresifkah mereka dalam mengambil risiko. Peneliti memonitor detak jantung peserta dan kadar hormon stres kortisol lewat air liur selama penelitian.

Para peneliti menemukan bahwa suasana stres dapat meningkatkan perilaku pro sosial dan sikap ramah di antara para pria. Bahkan semakin tinggi detak jantung dan kadar kortisolnya, maka semakin besar pula rasa percaya, kemauan untuk mengandalkan rekan dan sikap ramah para pria ketika melakukan permainan.

Peneliti melihat bahwa ada perbedaan dalam perilaku anti-sosial atau pengambilan resiko di antara kelompok stres dan kelompok kontrol. Contohnya, peserta yang mengalami stres lebih mungkin mengambil risiko besar daripada peserta yang tidak stres. Artinya, respon stres tersebut agaknya khusus dilakukan dalam lingkungan sosial.

"Dari penelitian sebelumnya di laboratorium, kami sudah mengetahui bahwa kontak sosial yang positif dengan individu yang terpercaya sebelum situasi stres akan mengurangi respon stres. Tampaknya, strategi pemecahan masalah yang dilakukan para pria adalah mengubah respon stres segera setelah muncul pemicu stres lewat perilaku sosial yang positif," kata Profesor Markus Heinrichs.

(pah/ir)


Via: Pria Jadi Makin Ramah dan Kooperatif Saat Menghadapi Stres

No comments:

Post a Comment