Sunday, August 5, 2012

Hadiri Pemakaman, Malah Meninggal Terserang Virus Mematikan


Kagadi, Uganda, Wabah Ebola menyerang Uganda selama beberapa pekan terakhir dan menelan belasan korban jiwa. Virus mematikan yang sampai saat ini belum ditemukan obatnya ini membuat warga ketakutan. Diduga kuat, penyebarannya berasal dari pemakaman bayi yang pertama kali meninggal karena Ebola kemudian menular ke beberapa orang pelayat.

Warga di bagian barat Uganda, tempat asal mula merebaknya wabah, telah diperingatkan untuk menghindari pertemuan umum dan tidak naik transportasi umum kecuali benar-benar perlu. Pejabat kesehatan berharap wabah ini tidak lebih parah dibanding tahun 2000 lalu yang sempat menewaskan lebih dari 200 orang.

"Rumah sakit pusat wabah Ebola di Uganda kini tengah menangani 30 kasus yang dicurigai, termasuk 5 kasus dari penjara Kibaale. 3 orang pasien di rumah sakit Kagadi juga telah dikonfirmasi menderita virus. Kasus yang dicurigai masih banyak masuk ke rumah sakit," kata Dr Dan Kyamanywa, petugas kesehatan setempat seperti dilansir CNN, Minggu (5/8/2012).

Para dokter saat ini tengah menguji kasus dugaan infeksi yang mendesak sehingga dapat memisahkan pasien yang dikonfirmasi tertular Ebola dari pasien yang tidak tertular. Sampai saat ini, sedikitnya 16 orang telah tewas telah akibat wabah ini.

"Ada ketakutan bahwa wabah akan menyebar ke ibukota, tetapi hal itu tidak mungkin. Banyak pasien rumah di sakit Kagadi yang melarikan diri ketika tahu Ebola dikonfirmasi. Pihak rumah sakit sedang berjuang untuk merespon semua kasus yang diduga tertular," kata Kyamanywa.

Petugas kesehatan tidak tahu asal mula wabah ini, namun kasus pertama dimulai di distrik Kibaale di sebelah barat Uganda. Kasus ini memicu ketakutan mayarakat. Ebola mudah menular melalui kontak langsung dengan cairan tubuh. Gejalanya adalah demam, muntah, diare, sakit perut, sakit kepala, ruam, mata merah dan diakhiri dengan perdarahan hebat dari semua lubang tubuh.

Tim relawan medis yang tergabung dalam Doctors Without Borders mengatakan bahwa korban pertama wabah Ebola di Uganda beberapa pekan terakhir adalah seorang bayi perempuan berusia 3 bulan. Di antara 65 orang yang menghadiri pemakamannya, 15 orang kemudian terjangkit penyakit mematikan ini dan kemudian meninggal dunia.

Proses pemakaman di Uganda memang rumit dan menarik perhatian orang banyak. Seperti telah diberitakan detikHealth sebelumnya, Presiden Uganda mendesak masyarakat untuk menghindari kontak yang tidak perlu dan melarang jabat tangan. Doctors Without Borders juga mendukung saran tersebut karena sangat baik untuk melindungi orang yang belum tertular atau belum menunjukkan gejala.

(pah/ir)


Via: Hadiri Pemakaman, Malah Meninggal Terserang Virus Mematikan

No comments:

Post a Comment